Sekilas Desa
Desa Sakaian merupakan satu dari 14 desa yang terletak di kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, Bengkulu. Desa ini diapit oleh dua desa yakni setelah desa Gunung Agung dan sebelum desa Renah Panjang.
14 Desa yang berada di Lubuk Sandi, yakni :
sumber : http://nomor.net/
Wilayah
Desa Sakaian mempunyai dua wilayah. Penduduk sekitar sering menyebutnya daerah "Lembak" dan "Darat"
Struktur Kepengurusan Desa
Seperti desa-desa biasanya, desa Sakaian dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Kades), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dilanjutkan dengan Kepala Dusun II - Kepala Dusun II, Sekretaris Desa, dan kaur-kaurnya yakni Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Kesra, Kaur Keuangan.
Jarak dengan Pusat Kota
Jika dijangkau dari pusat kota Bengkulu, daerah Simpang Lima, jarak yang ditempuh untuk menembus desa Sakaian sekitar 37 KM. Tak usah khawatir, walaupun perjalanan yang cukup jauh, perjalanan menuju Desa Sakaian tidak ditemui jalan yang rusak. Semua jalan sudah diperbaiki dan sangat layak.
Sekolah
Pendidikan memang masih standar di desa ini. Desa Sakaian hanya memiliki PAUD saja. Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas ada di desa tetangga yang mengharuskan mereka untuk bersekolah bukan didesanya.
Agama dan Kepercayaan
Mayoritas kepercayaan dan agama yang dianut oleh masyarakat desa Sakaian sendiri ialah Islam. Mereka masih menggunakan sistem kepengurusan masjid seperti Imam, Khatib, Gharim, dan Bilal serta Rubiah sesuai dengan tugas-tugasnya.
Masyarakat desa Sakaian sendiri juga sangat kental kekeluargaannya. Jikalau setiap malam jumat, masyarakat disini masih menggunakan doa atau mengaji dari setiap rumah yang dilakukan seminggu satu kali.
Dan apabila ada pernikahan, adat mereka sangat berbeda dengan kota yakni masih sistem gotong royong yang dilakukan beberapa hari sebelum acaranya. Pemakaian inai curi, prosesi ijab kabul, dilanjutkan resepsi, saat sore tiba diisi dengan acara menari (baik penganten perempuan maupun laki-laki), mencak (khusus laki-laki) dan diakhiri dengan belarak (arak-arakan menggunakan mobil). Khusus belarak, ini tidak diwajibkan yang diakhiri dengan acara muda-mudi dimalam hari.
Mata Pencarian
Karena termasuk desa yang penduduknya sedikit, warga Desa Sakaian banyak yang menggantungkan dirinya untuk mencari penghasilan di "karet dan sawit" Mereka lebih banyak yang berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Walaupun Desa Sakaian merupakan Desa yang masih berkembang, namun jangan salah, Desa ini merupakan salah satu penghasil kopi terbaik dikecamatan Lubuk Sandi.
Sama seperti desa-desa lainnya, desa Sakaian mengalami fase wajar yakni jika dimusim kemarau mereka sering kekurangan air. Solusinya, mereka mandi di sungai kecil atau yang disebut dengan "aiak besak" yang letaknya di Wilayah Darat yang dinamakan Gang London.
Desa Sakaian merupakan satu dari 14 desa yang terletak di kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, Bengkulu. Desa ini diapit oleh dua desa yakni setelah desa Gunung Agung dan sebelum desa Renah Panjang.
14 Desa yang berada di Lubuk Sandi, yakni :
sumber : http://nomor.net/
Wilayah
Desa Sakaian mempunyai dua wilayah. Penduduk sekitar sering menyebutnya daerah "Lembak" dan "Darat"
Jalur Lembak : ialah wilayah desa Sakaian yang berada di pinggiran dekat Kantor Desa hingga ke jalan depan gang Darat. |
Sedangkan wilayah darat terletak masuk ke dalam pemukiman warga dan lebih ramai penduduk-penduduknya dibandingkan dengan wilayah Lembak. |
struktur desa Sakaian |
Seperti desa-desa biasanya, desa Sakaian dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Kades), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dilanjutkan dengan Kepala Dusun II - Kepala Dusun II, Sekretaris Desa, dan kaur-kaurnya yakni Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Kesra, Kaur Keuangan.
Jarak dengan Pusat Kota
Jika dijangkau dari pusat kota Bengkulu, daerah Simpang Lima, jarak yang ditempuh untuk menembus desa Sakaian sekitar 37 KM. Tak usah khawatir, walaupun perjalanan yang cukup jauh, perjalanan menuju Desa Sakaian tidak ditemui jalan yang rusak. Semua jalan sudah diperbaiki dan sangat layak.
Sekolah
Pendidikan memang masih standar di desa ini. Desa Sakaian hanya memiliki PAUD saja. Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas ada di desa tetangga yang mengharuskan mereka untuk bersekolah bukan didesanya.
Agama dan Kepercayaan
Mayoritas kepercayaan dan agama yang dianut oleh masyarakat desa Sakaian sendiri ialah Islam. Mereka masih menggunakan sistem kepengurusan masjid seperti Imam, Khatib, Gharim, dan Bilal serta Rubiah sesuai dengan tugas-tugasnya.
Masyarakat desa Sakaian sendiri juga sangat kental kekeluargaannya. Jikalau setiap malam jumat, masyarakat disini masih menggunakan doa atau mengaji dari setiap rumah yang dilakukan seminggu satu kali.
Dan apabila ada pernikahan, adat mereka sangat berbeda dengan kota yakni masih sistem gotong royong yang dilakukan beberapa hari sebelum acaranya. Pemakaian inai curi, prosesi ijab kabul, dilanjutkan resepsi, saat sore tiba diisi dengan acara menari (baik penganten perempuan maupun laki-laki), mencak (khusus laki-laki) dan diakhiri dengan belarak (arak-arakan menggunakan mobil). Khusus belarak, ini tidak diwajibkan yang diakhiri dengan acara muda-mudi dimalam hari.
Mata Pencarian
Karena termasuk desa yang penduduknya sedikit, warga Desa Sakaian banyak yang menggantungkan dirinya untuk mencari penghasilan di "karet dan sawit" Mereka lebih banyak yang berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Walaupun Desa Sakaian merupakan Desa yang masih berkembang, namun jangan salah, Desa ini merupakan salah satu penghasil kopi terbaik dikecamatan Lubuk Sandi.
kegiatan mahasiswa KKN kelompok 10 Desa Sakaian dan masyarakat desa Sakaian yang bersama-sama memasak selai yang menggunakan "kopi" sebagai bahan utamanya. |
Sama seperti desa-desa lainnya, desa Sakaian mengalami fase wajar yakni jika dimusim kemarau mereka sering kekurangan air. Solusinya, mereka mandi di sungai kecil atau yang disebut dengan "aiak besak" yang letaknya di Wilayah Darat yang dinamakan Gang London.
Komentar
Posting Komentar